Wednesday, October 6, 2010

Launch san Miguel

Tepat.. tanggal 2 Oktober 2010.. Dilaunch botol baru yang manis guna mengganti botol yang existing..menurut hemat kami botol ini lebih memberikan ciri khas sebuah minuman berkelas.. selamat kepada San Miguel ..
Semoga Penjualan meningkat.








Aku ingin ke sana

Aku ingin ke sana .. Ini adalah foto saat saya di gorontalo .. cita - citaku membuatku membawa diriku menjadi lebih baik.. semoga






Kunjungan manila 1

Ini adalah kenangan kami , ketika kami saling berdiskusi antar negara mengenai suatu sistem pencatatan yang baik..

Presiden Menerima Peserta The Future Defense Leader Workshop

Presiden SBY dan Menhan Purnomo Yusgiantoro, saat menrima peserta The Future Defense Leader Workshop, di Istana Negara, Jumat (30/7) sore. (foto: abror/presidensby.info)
Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi pengarahan kepada peserta The Future Defense Leaders Workshop, di Istana Negara, Jumat (30/7) sore. Mereka datang bersama Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Workshop sendiri berlangsung pada 26 - 30 Juli di Jakarta.

Purnomo menjelaskan, workshop atau lokakarya diikuti 88 peserta. Mereka terdiri atas 4 perwira TNI berpangkat Letnan Kolonel, 48 Mayor dan Kapten, dan 36 peserta sipil dari berbagai institusi, di antaranya perguruan tinggi, Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Luar Negeri, KNPI, Kowani, Pramuka, dan media.

Beberapa hal yang menjadi bahasan dalam lokakarya tersebut adalah perkembangan lingkungan strategis, pembangunan karakter dan kapasitas kepemimpinan, ekonomi pertahanan, pertahanan militer, dan pertahanan menghadapi ancaman nonmiliter. Setiap sore dan malam hari para peserta mengadakan diskusi.

Dalam arahannya, Presiden SBY mengatakan, ide lokakarya ini muncul ketika sedang berbincang dengan Menteri Pertahanan dan beberapa pejabat. "Terpikir oleh saya dan teman-teman waktu itu, mengapa kita tidak mempersiapkan dari sekarang anak-anak muda kita, militer dan nonmiliter, sehingga bangsa ini kaya akan sosok anak bangsa yang mengerti betul tentang hubungan internasional, tentang keamanan, dan tentang pertahanan," ujar SBY.

Lulusan lokakarya ini, lanjut SBY, nantinya akan memperbanyak pilihan untuk mengemban tugas di banyak posisi yang berhubungan dengan pertahanan dan keamanan, dan hubungan internasional.

Presiden juga setuju dengan saran dari salah satu peserta yang mengatakan bahwa akan baik bila lokakarya ini diadakan angkatan-angkatan selanjutnya. Para peserta lokakarya akan diundang pada peringatan detik-detik proklamasi di Istana Negara. Kapten (Inf) Agus Harimurti Yudhoyono merupakan salah seorang peserta lokakarya.

Hadir pula dalam acara ini, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mendiknas M Nuh, dan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso. (arc)

Dapat diakses di http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2010/07/30/5713.html

Future Defense Leader

Kemhan Selenggarakan “The Future Defense Leader Workshop 2010”
Jakarta, DMC- Aspek pertahanan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional sampai saat ini belum mendapatkan proporsi yang memadai dari pihak diluar fungsi pertahanan. Untuk mengatasi hal itu pembangunan nasional harus ditunjang oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki intelektualitas tinggi yang berwawasan pertahanan dan sadar bela negara, sehingga mampu menghadapi kompleksitas tantangan dan ancaman di era global.

SDM dengan kualitas inilah yang diharapkan akan memimpin bangsa dan negara ini di masa depan yaitu pemimpin yang memiliki keunggulan integritas, leadership dan negarawan. Atas dasar pemikiran di atas, Kementerian Pertahanan sebagai pengemban fungsi di bidang pertahanan negara, menyelenggarakan workshop pemberdayaan SDM pertahanan negara “The Future Defence Leader WorkShop 2010”.
Workshop berlangsung selama lima hari dimulai pada hari Senin, 26 Juli 2010 sampai dengan hari Jum’at, 30 Juli 2010 dan dibuka di Kemhan RI oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro sekaligus memberikan keynote Speech tentang “Kaderisasi Pemimpin Pertahanan Negara yang memiliki karakter, integritas dan kompeten merupakan langkah strategis dalam menjawab pergeseran paradigma ancaman”.

Workshop pemberdayaan SDM pertahanan negara ini terselenggara atas kerjasama institusi TNI dengan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan. Kerjasama ini juga dimaksudkan untuk menghasilkan suatu sinergitas yang baik dan dapat diimplementasikan pada road map strategi kepemimpinan masa depan.

Hasil yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan workshop ini antara lain, pertama terintegrasinya konsep pemikiran SDM pertahanan negara unggulan di masa depan yang memiliki karakter kepemimpinan strategis dan mampu memahami kompleksitas sistem pertahanan negara Indonesia.

Kedua, terwujudnya melting point antara SDM militer dan nir militer dengan mengembangkan budaya bekerjasama dalam bentuk Inter-Agency Coordination yang solid dan produktif. Ketiga, tersedianya calon pemimpin masa depan yang memiliki keunggulan integritas, strategic leadership, dan negarawan, yang memiliki kepedulian tinggi terhadap sektor pertahanan.

Workshop dengan tema : “Menyiapkan SDM Pertahanan Yang Memiliki Integritas, Kepemimpinan Strategis dan Kenegarawanan”, menghadirkan beberapa pembicara dari kalangan pakar politik dan militer serta praktisi militer. Workshop tersebut juga dilaksanakan melalui diskusi panel secara maraton dan tempat yang terpisah, yakni di Aula Bhineka Tunggal Ika dan Aula Nusantara Kemhan, Aula Fakultas Ekonomi-UI, Aula Mabes TNI dan Aula Pusdikzi Kodiklat TNI AD. Sedangkan diskusi kelompok bertempat di Pusdikzi Kodiklat TNI AD – Bogor.

Pada diskusi panel I dilaksanakan di kantor Kemhan mengambil tema Analisa Lingkungan Strategis: Posisi, Peluang dan Tantangan Indonesia. dengan pembicara Prof. Dr. Juwono Sudarsono, Prof. Dr. Sabam Siagian, Letjen TNI (Purn) Rais Abin dan Prof. Dr. Hasyim Jalal.

Diskusi panel II berlangsung di kantor Kemhan dengan tema Membangun Kapasitas dan Karakter Pemimpin Bangsa di Masa Mendatang, dengan pembicara Dr. Anhar Gonggong, Prof. Dr. Salim Said, Dr. Imam B. Prasodjo dan Letjen TNI (Purn) TB. Silalahi.

Diskusi panel III dilaksanakan di Auditorium Fakultas Ekonomi UI, Depok dengan tema Kontribusi Aspek Pertahanan terhadap Pembangunan Ekonomi Nasional, dengan pembicara Nina Sapti Triaswati, Ph.D, Dr. Kuntoro Mangkusubroto dan Prof. Emil Salim, Ph.D, Rachmat Gobel.

Diskusi panel IV dilaksanakan di Aula Denma Mabes TNI dengan tema Analisis Sistem Pertahanan Negara dalam Menghadapi Ancaman Militer, Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto, Laksamana TNI (Purn) Sumardjono, Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim dan Mayjen TNI (Purn) Zacky Anwar Makarim.

Sedangkan, diskusi panel V dilaksanakan di Gedung Pusdikzi Bogor dengan tema Analisis Sistem Pertahanan Negara dalam Menghadapi Ancaman Non Militer dengan menghadirkan pembicara Prof. Hikmahanto Yuwono, SH,LLM, Mayjen TNI (Purn) Sudradjat, MPA, Dr. Herawati, Gita Wiryawan, MPA.

Workshop diikuti sebanyak 85 peserta terdiri Perwira TNI dan SDM Pertahanan lainnya(sipil). Perwira TNI berjumlah 50 orang, dengan rincian 25 orang Pamen berpangkat Mayor dan Letkol, dengan usia antara 33 s.d. 38 tahun, serta 25 orang Pama berpangkat Kapten. Sedangkan dari sipil berjumlah 35 orang, terdiri dari berbagai sumber baik dari birokrasi, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi serta Organisasi Kepemudaan. (BDI/MAW/PGN)